Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rangkuman kelas 5 Tema 7 Subtema 3

 Rangkuman materi tematik kelas 5 tema 7 subtema 3 Peristiwa mengisi kemerdekaan 

Rangkuman materi kelas 5 tema 7 subtema 3 Peristiwa Mengisi kemerdekaan. Rangkuman materi tematik kelas 5 tema 7 Peristiwa dalam kehidupan ini kami buat dengan harapan semoga dapat membantu bapak ibu guru untuklebih mudah memahami materi . Manfaat dengan adanya Resume ini dapat dijadikan bahan belajar bagi peserta didik  untuk belajar dalam mengahadapi penilaian harian. Dan bagi bapak ibu guru rangkuman materi tema 7 kurikulum 2013 ini dapat dijadikan referensi pembuatan kisi-kisi soal.

Rangkuman-materi-kelas-5-tema-7-subtema-3


Rangkuman materi kelas 5 tema 7 Subtema 3 Muatan Pelajaran PPKN

Peran Pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa

Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup  bangsa  Indonesia. Maka,  nilai-nilai luhur yang  terkandung  di dalamnya harus dipahami dan diamalkan oleh  setiap warga negara Indonesia. 

Dengan  memahami  dan  mengamalkan  nilai-nilai luhur  Pancasila, kita  memiliki dasar yang  kuat sehingga akan bisa menentukan sikap dan  perilaku dalam menghadapi perubahan-perubahan yang  terjadi. Dengan  demikian, kita   tidak akan kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia.

Bagi  bangsa Indonesia, Pancasila merupakan ukuran dan pedoman nilai  dan norma untuk menyikapi pengaruh dan perkembangan iptek. Pancasila merupakan pandangan hidup yang  telah menyatu di dalam kebudayaan bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia yang   beragam.  Sebuah nilai  yang   menunjukkan adanya perilaku dan sikap kerukunan serta kerja sama dalam masyarakat yang beragam,  yaitu   hidup  gotong royong

Kehidupan masyarakat Indonesia yang  beragam menuntut warganya untuk mengembangkan  cara untuk menjaga  keutuhan  dan  kerukunan warganya dengan melakukan musyawarah. Musyawarah mufakat dapat mengatasi masalah dalam keberagaman.


Perilaku dan sikap di sekolah 

1. Menghormati dan menghargai sesama teman

Wujud nyata sikap saling menghormati dan menghargai adalah ada nya sikap toleransi. Toleransi merupakan sikap dan perilaku mau menerima perbedaan.

2. Menolong teman tanpa membedakannya

3. Menumbuhkan semangat persaudaraan

Rangkuman materi kelas 5 tema 7 Subtema 3 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia

Surat Undangan

Surat undangan  merupakan surat yang   berisi pemberitahuan dan permintaan kesediaan seseorang untuk menghadiri suatu acara atau kegiatan. Kalimat yang  digunakan dalam undangan haruslah efektif, yaitu singkat, padat, dan jelas. Tujuannya agar orang yang  membacanya dapat segera mengerti isinya.

Surat undangan dibedakan atas 3 jenis,  yaitu  sebagai berikut.

1. Undangan resmi

Undangan yang  mengatasnamakan sebuah instansi atau organisasi dan kedinasan. Biasanya dipergunakan untuk kepentingan kedinasan.

2. Undangan setengah resmi

Undangan yang  mengatasnamakan perorangan yang  ditujukan ke perorangan maupun instansi atau organisasi.

3. Undangan tidak resmi

Undangan yang   mengatasnamakan  perorangan yang   ditujukan kepada perorangan untuk kepentingan perorangan, seperti undangan ulang tahun, undangan perayaan kelahiran.


Bagian bagian dari Surat Resmi

1. Kepala Surat

2. Nama dan alamat tujuan

3. Isi Surat

4. Penutup Surat

5. Tempat dan Tanggal Surat

6. Pembuat Surat


Rangkuman materi kelas 5 tema 7 Subtema 3 Muatan Pelajaran IPA

Perubahan wujud benda terjadi di  sekitar kita. Salah satu perubahan wujud yang  mungkin tidak kamu sadari  adalah  penyubliman. Kapur barus  merupakan  benda  padat, yang dalam waktu tertentu berubah wujud menjadi gas. Kapur barus  mengalami  penyubliman.  Menyublim adalah  peristiwa berubahnya wujud benda  dari   padat ke  gas.

Pengkristalan ialah perubahan wujud benda dari  gas menjadi padat dengan proses pelepasan maupun penyerapan kalor. Contoh peristiwa pengkristal- an  dengan  proses pelepasan kalor adalah salju dan gas yang didinginkan.

Contoh peristiwa pengkristalan dengan penyerapan kalor  ada- lah  pada proses pembuatan garam.   Garam   dibuat   dari air laut, kemudian diuapkan dengan   sinar   matahari di dalam petak-petak hingga tersisa kristal-kristal garam

Rangkuman Materi kelas 5 tema 7 Subtema 3 Muatan Pelajaran IPS

Kini,  Indonesia telah merdeka dan berdaulat. Namun, banyak hal  yang harus dilakukan untuk mengisinya dalam rangka pembangunan  bangsa Indonesia yang  seutuhnya seperti yang  dicita-citakan para pendiri bangsa ini.  Generasi penerus bangsa harus mengupayakan agar pembangunan manusia seutuhnya ini  dapat dilakukan terus-menerus dengan berbagai cara

Cara-cara yang  dapat dilakukan antara lain  adalah mencintai dan bangga menjadi bangsa  Indonesia.   Hal  ini  dapat  dimulai dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila sebagai dasar negara dan mengenal budaya bangsa sendiri. Rasa cinta tanah air  dan bangsa dapat dipupuk dan  dilakukan dengan  kegiatan-kegiatan  sederhana,  seperti mengunjungi berbagai daerah di Indonesia dan mengenal cara hidup dan nilai-nilai masyarakatnya.

kemerdekaan  harus   diisi dengan  membangun   kualitas manusia Indonesia. Para pemuda hendaknya dapat menggunakan masa kemerdekaan  bangsa  dengan  menuntut  ilmu   setinggi-tingginya dan berkarya untuk membangun negara sendiri.  Berbagai ilmu  dan teknologi hendaknya dikuasai untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara dan untuk menuju masyarakat Indonesia yang  sejahtera.

Peristiwa Lahirnya Pancasila

Pancasila berasal  dari   bahasa  Sanskerta, yaitu   panca dan  sila.   Panca artinya lima,  dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima  dasar atau lima  asas.

Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu  terdapat pada kitab  Negarakertagama karangan  Mpu   Prapanca  dan  kitab Sutasoma karangan Mpu  Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu sendi yang  lima  atau pelaksanaan kesusilaan yang  lima

Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan  Penyelidik  Usaha   Persiapan   Kemerdekaan   Indonesia)   yang pertama. Berikut usulan-usulan dasar negara yang  disampaikan oleh  tiga tokoh bangsa.

Pada  tanggal 29   Mei  1945,  Muhammad  Yamin mengusulkan lima  dasar negara, yaitu:

1. peri  kebangsaan,

2. peri  kemanusiaan,

3. peri  ketuhanan,

4. peri  kerakyatan, dan

5. kesejahteraan rakyat.


Pada tanggal 31  Mei  1945,  Prof.  Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya mengusulkan lima  asas:

1. persatuan

2. kekeluargaan

3. keseimbangangan lahir  batin

4. musyawarah

5. keadilan rakyat


Pada  hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni

1945,  Ir.  Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan  dasar negara  Republik Indonesia, yaitu:


1. internasionalisme,

2. peri  kemanusiaan,

3. mufakat atau demokrasi,

4. kesejahteraan sosial, dan

5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.

Pada  tanggal 18  Agustus  1945,  disahkan  Undang-Undang  Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),  termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang  berbunyi sebagai berikut:


1.  Ketuhanan Yang Maha Esa

2.  Kemanusiaan yang  Adil dan Beradab

3.  Persatuan Indonesia

4.  Kerakyatan     yang     dipimpin   oleh     hikmat   kebijaksanaan   dalam permusyawaratan/perwakilan

5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rangkuman  materi tematik kelas 5 tema 7 Subtema 3 Muatan pelajaran SBDP

Hasil karya seni rupa telah menjadi bagian dari  peradaban manusia, termasuk nenek moyang kita.    Bentuk seni rupa seperti  seni tekstil (batik, tenun, dan songket), seni anyam, seni ukir,  seni keramik, seni lukis,  dan seni patung. Keindahan  karya-karya seni  rupa  terdapat  pada  bentuk  dan  warnanya. Dengan mengenal berbagai bentuk karya seni rupa, kamu dapat merasakan keindahannya dengan baik.

Seni  rupa daerah adalah seni rupa yang  terdapat di  berbagai daerah di Indonesia. Seni rupa daerah dapat disebut juga seni rupa tradisional karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu daerah. Seni  rupa daerah dapat berupa seni kerajinan, seni lukis, dan seni patung. Seni  kerajinan meliputi seni tekstil (batik, tenun, dan songket), seni anyam, seni ukir, seni keramik. Hasil karya seni tekstil dan seni lukis berbentuk dua dimensi, yaitu  memiliki ukuran panjang dan lebar. Hasil  karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung  pada  umumnya berbentuk tiga dimensi, yaitu   memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau memiliki volume.


1. Seni  Lukis Daerah 

Seni  lukis adalah seni menggambar- kan  objek-objek berupa pemandang- an alam, tumbuhan, binatang, manusia, benda di  alam, untuk me- nimbulkan   perasaan    keindahan. Seni  lukis daerah mengandung nilai- nilai   budaya  yang   berkembang  di suatu daerah.


Salah satu  seni  lukis   daerah  yang terkenal adalah seni lukis  Kamasan dari   Bali.  Kamasan adalah  sebuah desa di  Kabupaten Klungkung yang 

sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni  lukis Kamas- an  merupakan  seni  lukis   klasik    yang    biasanya

bertema kisah pewayangan, kehidupan bangsawan, dan dongeng binatang.  Para pelukis menggunakan warna alam yang   dicampur dengan  perekat yang menempel pada  kanvas.   Kanvas yang   digunakan berupa kain  kasar yang  dicelup dengan bubur beras, lalu  dijemur di  bawah matahari. Setelah dijemur, kain   digosok agar permukaannya halus dan siap untuk dibuat sketsa.

Selain seni lukis  daerah dari   Kamasan, seni lukis kaca Cirebon juga merupakan seni lukis klasik  yang

Seni  Lukis Kaca

Seni  lukis  kaca Cirebon dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca.  Sketsa dibuat pada kertas yang  kemudian ditempel pada kaca,  lalu dilukis bagian  sebaliknya dengan menggunakan kuas.  Salah satu tema khas lukis  kaca Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan  motif mega mendung yang  terkenal.

2. Seni  Patung Daerah

Seni    patung   adalah   seni   membuat   bentuk manusia atau binatang dengan bahan yang lunak atau bahan keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari  bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat.

Salah satu  contoh patung  tradisional adalah patung  Asmat  yang   dibuat  oleh   suku  Asmat yang  tinggal di  Pulau Papua.   Masyarakat suku ini biasanya menggunakan kayu  bakau untuk membuat patung yang menjadi bentuk hubungan mereka dengan nenek moyang. Oleh  karenanya, tema pemahatan pada umumnya tentang penghargaan  kepada  nenek  moyang  mereka. 

Walaupun hanya menggunakan peralatan sederhana  seperti kapak batu, pisau  dari   tulang, dan  paku yang   dipipihkan, patung  yang   dihasilkan bernilai estetika dan religius yang  sangat tinggi.

3. Seni  Kriya

Seni  kriya  merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakai berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis seni kriya  dapat  dijumpai sehari-hari seperti seni tekstil berupa batik, songket, dan tenun. Selain itu, terdapat pula  seni anyam dan seni ukir.

Karya  seni kriya  seperti batik, songket, dan tenun telah menjadi bagian dari  kehidupan sehari-hari masyarakat.   Karya  seni tekstil biasanya digunakan pada acara-acara penting dalam masyarakat adat, mulai dari acara kelahiran, pernikahan, hingga kematian.  Seni  tekstil selalu menjadi bagian penting suatu daerah.

Seni anyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang dengan menggunakan pola  tertentu sehingga berbentuk sebuah benda. Seni  anyam dibuat untuk memenuhi kebutuhan untuk membuat wadah- wadah dengan menggunakan bahan alam yang  tersedia.  Bahan-bahan yang  digunakan pun  sangat  beragam, misalnya bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan.  Seni  anyam digunakan untuk membuat  tikar,   keranjang,  bakul,   kursi,   dan alat rumah tangga lainnya. 

Seni ukir juga telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Seni  ukir menggunakan motif tertentu yang  memiliki makna dan keunikan tersendiri sesuai dengan budaya masyarakat. Seni ukir Bali  berhubungan dengan agama Hindu yang  menggunakan motif-motif tumbuhan, manusia, dan binatang. Ukiran Jepara (Jawa) berhubungan dengan agama Islam  dan banyak menggunakan motif tumbuhan.


Semoga Rangkuman ini dapat bermanfaat.





Posting Komentar untuk "Rangkuman kelas 5 Tema 7 Subtema 3"