Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kunci jawaban kelas 5 tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42

Kunci jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 5 tema tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42

Kunci jawaban tema 7 kelas 5 merupakan alternatif Jawaban dari soal-soal yang terdapat pada buku paket tematik siswa kelas 5 panas dan perpindahannya subtema 1 Peristiwa kebangsaan masa penjajahan pembelajaran  tepatnya berada pada tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42

Soal, Materi dan Kunci jawaban kelas 5 tema 7 subtema 1



Materi dan Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42 Jawaban yang kami berikan hanya berupa jawaban alternatif saja, sebagai referensi bagi adik-adik . Rajin lah belajar dan membaca dari berbgai sumber agar khasanah pengetahuannya bertambah. Sebaiknya  adik-adik mencoba alternatif  jawaban sendiri. 

Dengan adanya pembahasan kunci jawaban buku siswa seperti ini diharapkan dapat membantu peserta didik Kelas 5 SD/MI dalam menjawab soal-soal ulangan seperti soal penilaian harian , soal penialain tengah semester , soal penilaian akhir tahun, maupun tugas pekerjaan rumah (PR). Semoga bermanfaat bagi adik adik.

Rangkuman materi kelas 5 tema 7 subtema 1 pelajaran IPS

Ayo Membaca

Bacalah bacaan berikut dengan nyaring!

Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.

Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.

1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.

2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.

3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.

4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.

5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.

6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
 
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.

Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.

Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan (edukasi).

2. Membangun saluran pengairan (irigasi).

3. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).

Kunci jawaban kelas 5 tema 7 halaman 32 pembelajaran 3


Ayo Berlatih

Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.

Perhatikan cara-cara menggunakan kamus berikut.

1. Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu, misalnya: pilar.

2. Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan berdasarkan urutan abjad.

3. Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah daftar kata yang dimulai dengan “pi”.

4. Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata itu. Selamat mencari.

KUnci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 32


Kunci jawaban kelas 5 tema 7 halaman 33 pembelajaran 3

Ayo Menulis

Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!

Apakah tanam paksa itu ?

Jawab : Tanam paksa atau yang dikenal dengan Cultuur Stelsel adalah sistem yang mempunyai tujuan serta manfaat untuk kolonial belanda, tanam paksa atau yang dikenal dengan Cultuur stelsel merupakan peraturan yang mempekerjakan seseorang dengan paksaan yang betul-betul sangat merugikan pekerja yang tidak diberi haknya seperti gaji dan juga tidak diberi waktu untuk istirahat.

2. Dimanakah tanam paksa itu dilaksanakan ?

Jawaban : Di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Cirebon, Demak, Grobogan, Lampung & Palembang

3. Apa akibat tanam paksa ?

Jawaban :
Berbagai penyimpangan yang terjadi pada sistem tanam paksa menyebabkan penderitaan yang sangat besar untuk rakyat Indonesia yang berada di pedesaan khususnya di pulau Jawa. Yang menimbulkan bahaya kelaparan dan juga penyakit terjadi dimana-mana yang menyebabkan angka kematian yang sangat besar. Bahaya dari kelaparan yang menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan yang terjadi di Cirebon (1843), Demak (1849), dan juga Grobogan (1850).

4. Siapakah yang menerapkan tanam paksa ?

Jawaban : Pemerintah Kolonial Belanda

5. Bagaimana tanam paksa dilaksanakan ?

Jawaban :
Sistem tanam paksa adalah sebuah aturan yang diperintahkan oleh gubernur van den bosch yang mewajibkan agar setiap desa menyisihkan tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor. Pencetus sistem tanam paksa adalah Johannes Van de Bosch. Melalui rekomendasi Johannes Van de Bosch, seorang ahli keuangan Belanda ditetapkanlah dan Sistem Tanam Paksa atau Cultur Stelesel tahun 1830.  Pada tahun 1830 mulai diterapkan aturan kerja rodi (kerja paksa) yang disebut Cultuur stelsel. Cultuur stelsel dalam bahasa Inggris adalah Cultivation System yang memiliki arti sistem tanam. Namun di Indonesia cultuur stelsel lebih dikenal oleh rakyat dengan istilah tanam paksa.

6. Siapakah penentang tanam paksa ?

Jawaban :
Walaupun Sistem Tanam Paksa yang sangat menguntungkan pemerintah Belanda, sebenarnya orang-orang Belanda juga banyak yang menentangnya, penentangan tersebut dilakukan secara perseorangan seperti Douwes Dekker atau dalam parlementer

Rangkuman materi kelas 5 tema 7 subtema 1 pembelajaran 3

Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh  Portugis pada tahun 1511,  terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka,  terjadilah perlawanan-perlawanan  terhadap  Portugis. Perlawanan tersebut antara lain  sebagai berikut.

1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.

2. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang  bersekutu dengan Johor.

3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636).

Raja  Kerajaan Aceh  yang  terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada  tahun  1615  dan 1629,  Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.

Pada  awalnya, Portugis diterima  dengan  baik   oleh   raja setempat dan diizinkan mendirikan  benteng.  Namun, lama-kelamaan,  rakyat Ternate mengadakan  perlawanan  karena  Portugis serakah, ikut   campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang- wenang. 

Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari  Malaka dipimpin oleh  Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan  tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak  Sultan Hairun berunding.  Dalam perundingan,  Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.

Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574,  benteng Portugis dapat direbut, kemudian  Portugis  menyingkir ke   Hitu   dan  akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Halaman 35 pembelajaran 3

Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan  di  atas,   isilah   kolom-kolom  berikut   sesuai  dengan informasi yang  kamu  dapatkan dari bacaan!

Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

1.  Alasan Ternate melakukan perlawanan:

Jawaban : Ternate melakukan perlawanan karena Portugis serakah serta ikut campur dalam pemerintahan, dan bersikap sewenang-wenang

2.  Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang  melakukan perlawanan:

Aceh :

1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) 
2. Sultan Alaudin Riayat Syah  (1537–1568) 
3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636)

Ternate :

1. Sultan Harun
2. Sultan Baabullah
3.  Hasil  perlawanan:

Hasil Perlawanan :

Aceh :
Berhasil membebaskan Aceh dari  upaya penguasaan bangsa Portugis.
Berhasil mengusir Portugis yang  bersekutu dengan Johor.

Ternate :
Benteng Portugis dapat direbut dan Portugis menyingkir ke Hitu.

Rangkuman materi keas 5 tema 7 subtema 1 pelajaran IPS

Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh  Portugis pada tahun 1511,  terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka,  terjadilah perlawanan-perlawanan  terhadap  Portugis. Perlawanan tersebut antara lain  sebagai berikut.

a. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.

b. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang  bersekutu dengan Johor.

c. Sultan Iskandar Muda (1607–1636).

Raja  Kerajaan Aceh  yang  terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada  tahun  1615  dan 1629,  Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.

Pada  awalnya, Portugis diterima  dengan  baik   oleh   raja setempat dan diizinkan mendirikan  benteng.  Namun, lama-kelamaan,  rakyat Ternate mengadakan  perlawanan  karena  Portugis serakah, ikut   campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang- wenang. 

Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari  Malaka dipimpin oleh  Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan  tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak  Sultan Hairun berunding.  Dalam perundingan,  Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.

Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574,  benteng Portugis dapat direbut, kemudian  Portugis  menyingkir ke   Hitu   dan  akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Halaman 37 pembelajaran 3

Ayo Berdiskusi

Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di  atas.  Bagilah satu  tokoh kepada satu   kelompok (bisa dengan diundi).

Setiap kelompok mencari  informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan  bagiannya  masing-masing.  Carilah dari   buku-buku  yang   ada  di perpustakaan, media elektronik, guru,  atau sumber lain.

Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang  telah kamu peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu!

Agar informasi kalian tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap,  pada  akhir  kegiatan,  setiap  kelompok mempresentasikan   hasil kerjanya di depan kelas.

Nama tokoh :
Pangeran Diponegoro

Asal daerah :
Yogyakarta. Lahir tanggal 11 November 1785

Alasan melakukan perlawanan :
1. Belanda ikut campur urusan keraton Yogyakarta, bahkan untuk mengganti raja dan urusan pemerintahan, harus ijin kepada kolonial Belanda

2. Rusaknya adat istiadat dan kehidupan beragama karena campur tangan belanda

3. Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh belanda.
4. Rakyat makin menderita karena banyaknya pajak yang harus dibayar kepada belanda
Pemasangan patok-patok jalan yang secara sengaja mengenai/melewati makam leluhur pangeran diponegoro

Bentuk-bentuk perlawanan :

Bersama pasukannya melarikan diri ke arah tegalrejo untuk menghindari usaha penangkapan
Menjadikan goa selarong sebagai basis dalam menentukan setiap perlawanan perang gerilya
Melakukan berbagai perang gerilya serta melakukan perlawanan besar-besaran ketika musim hujan tiba, karena senjata api belanda menjadi berkurang kemampuannya ketika musim hujan.
Menjadikan kyai mojo sebagai guru spiritual pemberontakan serta berkoordinasi dengan pakubowono VI serta raden tumenggung prawirodigdoyo, bupati gagatan untuk melakukan perlawanan terhadap belanda
Memobilisasi para bandit profesional untuk ikut serta melakukan perlawanan

Hasil Perlawanan : 

Mengalami kekalahan setelah 5 tahun berperang. Pangeran Diponegoro ditangkap dengan tipu muslihat dan diasingkan ke manado lalu ia dipindahkan ke makasar.

Nama Tokoh :
Silas Papare

Asal Daerah :
Serui, Papua. lahir 18 Desember 1918

Alasan melakukan perlawanan :

1. Irian Barat dalam penjajahan dan penguasaan Belanda

2. Belanda masih saja menjajah Irian Barat, padahal diketahui bahwa Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya

Bentuk perlawanan :

1. Berupaya untuk mempengaruhi batalyon Papua guna melakukan pemberontakan memerangi penjajahan belanda
2. Pada bulan November 1946 mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Iran (PKII) agar Irian barat dapat bebas dari penjajahan Belanda dan bergabung dengan Indonesia
Oktober 1949 di Yogyakarta, Silas papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
3. Silas Papare membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat guna mempersiapkan diri dalam perang terbuka

Hasil perlawanan :

Perlawanannya berhasil. Pada tanggal 1 Mei 1963, Irian barat resmi bergabung dan menjadi wilayah Republik Indonesia sesuai dengan isi persetujuan New York. Nama Irian barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya, yang sekarang menjadi propinsi papua dan papua barat

Kunci jawaban kelas 5 tema 7 halaman 41 subtema 1 pemebelajaran 3

Ayo Berlatih

Siapakah kamu?
Termasuk ras apakah kamu?
Termasuk suku apakah kamu?
Apa bahasa daerahmu?
Sebutkan satu kesenian yang  menjadi ciri khas suku bangsamu.

Jawaban ini sangat bervariasi sesuai dengan daerah siswa masing-masing

Kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 41

Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 42


Suku  bangsa yang  ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Bersama  teman  semeja,  sebutkan  daerah-daerah   persebaran  suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik berikut.

Kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 42


Demikian Pembaca materi dan kunci jawaban tematik kelas 5 tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42 pembelajaran 3 buku siswa kurikulum 2013.

Tentunya ini hanya sebagai alternatif saja  Untuk itu diperlukan kebijakan Bapak/Ibu untuk memilah dan menggunakan nya.

Akhir kata semoga bermanfaat, dan jangan lupa memberikan saran dan komentar pada Kolom yang tersedia untuk kemajuan website ini.

Posting Komentar untuk "Kunci jawaban kelas 5 tema 7 halaman 32, 33, 35, 37, 41, dan 42"