Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kunci jawaban PPKN kelas 7 halaman 139 Aktivitas 6.1

Kunci jawaban PPKn Kelas 7 halaman 139 Aktivitas 6.1 

Bismillahirrohmannirrohim

Kunci jawaban PPKN kelas 7 Halaman 139 Aktivitas 6.1  merupakan alternatif Jawaban dari soal-soal Buku PPKN kelas 7 SMP/MTs Bab 5 semester 2. Jawaban yang kami berikan hanya berupa jawaban alternatif saja, sebagai referensi bagi adik-adik . Rajin lah belajar dan membaca dari berbgai sumber agar khasanah pengetahuannya bertambah. Sebaiknya  adik-adik mencoba alternatif  jawaban sendiri. 

Kunci jawaban PPKn Kelas 7 halaman 139 Aktivitas 6.1



Dengan adanya pembahasan kunci jawaban seperti ini diharapkan dapat membantu peserta didik Kelas 7 SMP/MTs dalam menjawab soal-soal baik sebagai Tuhas Individu maupun Kelompok. Dan Juga dapat menjadi Refernsi untuk soal ulangan seperti soal penilaian harian , soal penialain tengah semester , soal penilaian akhir tahun, maupun tugas pekerjaan rumah (PR). Semoga bermanfaat bagi adik adik.

Perjuangan Pahlwawan dalam meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia 

1. Perlawanan Rakyat Maluku

Masa Perjuangan : 1811-1818
Perjuanngan melawan :  VOC 

Ringkasan Perjuangan :  
Thomas Matulessy juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku. Pattimura lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah pada 8 Juni 1783 dari keluarga Matulessy. Namanya kemudian dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura.

Pada tanggal 20 Mei 1817 diadakan rapat raksasa di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda. Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut. Proklamasi ini membangkitkan semangat juang yang mendorong tumbuhnya front-front pertempuran di berbagai tempat bahkan sampai ke Maluku Utara.

Pada tanggal 11 November 181 7 dengan didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen berhasil menyergap Pattimura dan Philips Latumahina. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon.

2. Perlawanan Kaum Padri

Masa Perjuangan : 1821-1837
Perjuang melawan : Belanda 

Ringkasan perjuangan :

Imam Bonjol berasal dari Sumatera Barat. dengan nama asli Peto Syarif. Beliau memimpin Kaum Paderi berjuang untuk memurnikan ajaran Islam dari penyimpangan dan melawan penjajah Belanda. Ia melihat perlakuan Bangsa Belanda yang bertindak secara sewenang-wenang terhadap rakyat Sumatera Barat, Belanda bahkan melakukan politik adu domba untuk mendekati kaum Adat.

Belanda menganggap kaum Paderi di bawah pimpinan Imam Bonj sangat berbahaya bagi mereka, sehingga berlangsunglah perang Paderi (1821-1827)

Melihat hal tersebut, kaum Adat dan Paderi bersatu melawan Belanda, yang menyebabkan Belanda kewalahan. Kaum Paderi pun berhasil merebut Bonjol kembali.

Pada 28 Okt 1837, Imam Bonjol diundang Residen Francis untuk berunding di Palupuh. Namun, itu hanya jebakan belaka Belanda. Beliau ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat, lalu ke Ambon dan berakhir di Lotak, Minahasa hingga wafatnya pada 6 November 1864.

3. Perlawanan Pangeran diponegoro

Masa Perjuangan : 1825-1830
Perjuangan Melawan : Kolonial Belanda

Ringkasan Perjuangan :
Perjuangan Pangeran Diponegoro atau yang disebut sebagai perang Diponegoro atau perang Jawa adalah perlawanan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda dan kesultanan Yogyakarta yang dianggap sebagai boneka Belanda.
 
Perang ini dimulai tahun 1825, ketika Pangeran Diponegoro melancarkan seranganterhadap kesultanan Yogyakarta dan Belanda. Saat itu Jawa dikuasai Belanda dan ditindas oleh kebijakan Belanda yang sangat merugikan rakyat maupun para bangsawan.  

Perang berlangsung sengit karena Diponegoro didukung banyak rakyat, namun Diponegoro tidak bisa mengalahkan Belanda karena tidak bisa menaklukan kota Yogyakarta dan juga tidak bisa mengalahkan Belanda yang menggunakan sistem benteng yang membatasi gerakan Diponegoro.  

Perang ini berakhir tahun 1830 setelah Belanda menipu Pangeran Diponegoro dengan ajakan berunding namun malah ditawan dan dibuang ke Sulawesi.

4. Perlawanan rakya sulawesi 

Masa perjuangan : 1829-1907
Perjuangan melawan : Belanda 

Ringkasan Perjuangan :

Perlawanan rakyat sulawesi terjadi pada tahun 1829-1907. Perjuangan itu melawan Pemerintahan Hindia Belanda dengan Kerajaan Gowa yang hanya mengakui kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1811-1816, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan setelah berakhirnya pemerintahan Inggris. Kemudian Belanda mengundang raja-raja Sulawesi Selatan untuk meninjau kembali Perjanjian Bongaya yang dibuat pada tahun 1667.  Pada tahun 1824, Belanda menyerang kerajaan Tanette dan kerajaan Suppa. Belanda menang setelah dua kali perang dengan kerajaan Suppa.
    
Pada bulan Oktober 1824, pasukan Bone dapat merebut kembali wilayah kerajaan Tanette. Lalu, Tanette pun bergabung dengan pasukan Bone. Kekuatan Bone pun semakin besar dan daerah kekuasaannya makin luas

5. Perlawanan rakyat Kalimantan 

Masa perjuangan : 1859-1905
Perjuangan melawan : Belanda 

Ringkasan Perjuangan

1. Perlawanan terhadap Belanda karena mencampuri urusan pemerintahan kerajaan banjar
2. Dipimpin Pangeran Hidayat yang ditangkap dan dibuang ke Cianjur dan dilanjutkan Pangeran Antasari
3. Perjuangan terhenti karena Pangeran Antasari wafat karena penyakit cacar dan dimakamkan di Banjarmasin

6. Perlawanan rakyat Aceh

Masa perjuangan : 1873-1904
Perjuangan melawan : Belanda 

Ringkasan perjuangan :

Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda yang berlangsung pada tahun 1873 hingga 1904. Pada perang tersebut, Kesultanan Aceh menyerah pada Januari 1904, tetapi perlawanan rakyat Aceh masih berlanjut dengan bergerilya.

Perang Aceh bermula pada tanggal 26 Maret 1873 dimana Belanda menyatakan perang kepada Aceh dengan melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Pada Apil 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman.

Pada perang tersebut Belanda berhasil dikalahkan, bahkan Jenderal Kohler terbunuh. Kemudian Belanda mengirimkan pasukan lagi di bawah pimpinan Jenderal Van Swieten untuk menyerang Aceh dan berhasl menduduki Kotaraja.

Untuk menyelidiki tata negara Aceh, Belanda mengirimkan Dr. Snouck Hurgronje dan berhasil menyelesaikan penelitiannya yang diberi judul De Atjehers (The Acehnese). Dengan hasil penelitian tersebut dapat diketahui kelemahan rakyat Aceh. Snouck Hurgronje mengusulkan kepada belanda agar mengirim Jenderal Van Heutz untuk mengadakan serangan umum di Aceh.

Serangan umum tersebut dikenal dengan serangan Sapurata dari pasukan Marechaussee (Marsose) yang anggotanya terdiri dari orang Indonesia yang sudah dilatih oleh Belanda dan perwira Belanda yang mahir berbahasa Indonesia.

Dalam serangan tersebut, Aceh berhasil dikuasai dan kemudian Belanda membuat Plakat Pendek yang isinya adalah Kerajaan Aceh mengakui daerahnya sebagai bagian dari kekuasaan Belanda, Kerajaan Aceh berjanji tidak akan mengadakan hubungan dengan pemerintah asing, dan Kerajaan Aceh berjanji akan menaati perintah yang diberikan oleh pemerintah Belanda.

Kedudukan Aceh semakin terdesak sejak tahun 1898, Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh, sultan Ace ditawan, Panglima Polim menyerah, dan Cut Nyak Dhien tertangkap.

7. Perlawanan rakyat Tanah Batak.

Masa perjuangan : 1878-1907
Perjuangan melawan : Belanda 

Ringkasan perjuangan :

Perlawanan ini berlangsung pada tahun 1878-1907 karena dilatarbelakangi oleh ekspedisi militer pemerintah Hindia Belanda yang ingin menaklukan daerah Sumatera Utara, peristiwa terbunuhnya Sisimangaraja X yang membuat rakyat Batak mulai hati-hati dan tidak simpatik akan kedatangan Belanda. Perlawanan ini juga dilatarbelakangi oleh upaya perluasan agama di Batak yang dianggap membahayakan.

Perlawanan pertama terjadi di Toba Silindung pada saat pertama kali Belanda menginjakkan kaki di tanah Batak. Perlawanan rakyat Batak memiliki dua macam pertahanan yakni benteng alam dan benteng buatan. Pertempuran pun semakin merajalela. Perlawanan ini berakhir ketika Sisimangaraja XII gugur dan menyebabkan wilayah Batak jatuh ke tangan Belanda.

8. Perlawanan rakyat Bali

Masa perjuangan : 1846-1849
Perjuangan melawan : Belanda 

Ringkasan perjuangan :

Perjuangan oleh rakyat Bali dikenal dengan istilah Puputan Jagaraga. Perlawanan ini dilakukan dikarenakan kesewenang-wenangan Belanda terhadap kerajaan di Bali. Perlawanan rakyat Bali akhirnya berakhir ketika seluruh kerajaan berhasil diambil alih oleh Belanda.

9. Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan salah satu dari dua tonggak utama yang menandai lahirnya pergerakan kemerdekaan Indonesia. Berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan Sumpah Pemuda pada 1928 menjadi awal kebangkitan nasional dimana kesadaran rakyat sebagai orang Indonesia mulai tumbuh. Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda sendiri merupakan dampak dari politik etis yang dipelopori dan diperjuangkan Douwes Dekker atau Multatuli.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang menegaskan cita cita berdirinya Negara Indonesia. Ikrar ini sebenarnya merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diadakan di Batavia oktober tahun 1928 selama 2 hari yakni tanggal 27 hingga 28 oktober.
Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam 3 rapat, berturut-turut di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), gedung Oost-Java Bioscoop dan rapat penutup di gedung Indonesische Clubgebouw. Lagu Indonesia Raya dilantunkan pada acara penutupan namun tanpa syair, hanya diminkan dengan biola oleh WR Supratman. Lagu tersebut disambut baik oleh pemuda. 

Kemudian kongres Pemuda II ini ditutup dengan mengumumkan hasil kongres yang ditulis oleh Moh. Yamin yang awalnya dibacakan oleh Soegondo lalu kemudian dijelaskan secara rinci oleh Moh. Yamin.

Rumusan hasil Kongres Pemuda II tersebut saat itu disebut Sumpah Setia. Adapun isinya dalam ejaan yang belum disempurnakan sebagai berikut:

Pertama: “Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.”

Kedoea: “Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.”

Ketiga: “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”

10. BPUPKI

BPUPKI adalah badan yang di bentuk oleh jepang dgn nama dokuristu junbi cosakai dengann tujuan mempelajari dan menyelidiki hal hal yang berkaitan dengan kemerdekaan indonesia yang diketuai oleh Dr Radjiman Widyodiningrat dan anggota sekitar 60 orang. pada bulan juni 1945 , karena di anggap selesai tugas nya maka di bubar kan dan diganti dengan PPKI.

sidang pertama pd tanggal 29 mei - 1 juni 1945 menghasilkan dasar negara indonesia dan di kemukakan oleh Ir.soekarno , Mr.soepomo dan Moh .Yammin.. dan pada tanggal 10 juli -17 juli 1945 , menghasilkan Rancangan Undang-Undang.

11. Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan RI dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus tahun 1945. Pada mulanya pembacaan proklamasi direncakan berlangsung di Lapangan IKADA namun karena kondisi yang dinilai tidak kondusif maka dipindahkan ke kediaman pribadi Ir. Soekarno di Jakarta Pusat.
 
Dengan dibacakannya teks Proklamasi maka secara DE FACTO Indonesia memenuhi syarat sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat atas nasibnya sendiri. Adapu syarat DE JURE dipenuhi Indonesia ketika pada tanggal 18 Agustus diadakan sidang PPKI.

12. PPKI

Panitia persiapan kemerdekaan indonesia adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia. sebelumnya sudah dibentuk BPUPKI kemudian dibubarkan oleh jepang dan dibentuk PPKI pada tanggal 17 agustus 1945 yang diketuai oleh Ir Soekarno. PPKI beranggotakan 27 orang. tanggal 8 agustus sebagai pemimpin yang baru  Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. 

Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang. Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945tidak dapat terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok

Demikian Pembaca kunci Jawaban PPKN kelas 7 halaman 139 Aktivitas 6.1 buku siswa kelas 7 SMP?MTs kurikulum 2013.

Tentunya ini hanya sebagai alternatif saja  Untuk itu diperlukan kebijakan Bapak/Ibu untuk memilah dan menggunakan nya.

Akhir kata semoga bermanfaat, dan jangan lupa memberikan saran dan komentar positif anda pada Kolom yang tersedia untuk kemajuan website ini.

Posting Komentar untuk "Kunci jawaban PPKN kelas 7 halaman 139 Aktivitas 6.1"